menggambarkan sudut pandang manusia dan kebudayaan
Manusia dan
kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Pada dasarnya
manusia menciptakan kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itu
manusia disebut sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan, bahkan kita sadri
manusia merusak kebudayaan yang telah diciptakannya itu. Manusia merupakan
makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan.
Begitu pula manusia Hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil
ciptaanya. Kebudayaan juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah
lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya.
kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan,
kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku yang normative. Oleh karena itu manusia yang
mempelajari kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif)
dan bisa juga merusaknya (destruktif)
sebagai contoh saya akan menggambarkan sudut pandang manusia dan kebudayaan
dari kota karawang
PROFIL
kabupaten
karawang banyak mendapat julukan seperti kota pangkal perjuangan,kota
industri,dan kota lumbung padi, selain itu kota karawang sangatlah kompleks
dari kultur,budaya,seni,peristiwa,dan sejarah. Kabupaten Karawang merupakan
wilayah pesisir pantai utara Jawa bagian barat dan merupakan bagian dari
wilayah Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Karawang terletak di
titk koordinat 107o02’ – 107o40’ BT dan 5o562’ – 6o34’ LS.
Berdasarkan data historis, Kabupaten Karawang disimpulkan memiliki perjalanan
sejarah yang cukup panjang. Penelitian menunjukkan bahwa Karawang berawal dari
sebuah emporium (pelabuhan) yang bernama Ko-ying, yang kemudian masuk ke dalam
kekuasaan Kerajaan Tarumanagara pada abad 3 – 6, dan diteruskan oleh Kerajaan
Sunda pada abad 7 – 15. Berita Portugis yang tercantum dalam Decadas da Asia mencatat bahwa Karawang merupakan
salah satu pelabuhan utama milik Kerajaan Sunda (Pajajaran) yang berpusat di
Pakuan (Bogor).
CORAK BUDAYA
Kebudayaan Karawang yang telah
terbentuk selama ribuan tahun menampilkan corak khas yang menunjukkan adanya
akulturasi budaya yang kuat. Hal itu didasari oleh lokasi Karawang yang
strategis, dan disinggahi banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda
sehingga sejak dulu Karawang sudah menjadi kota penuh warna dengan percampuran
bahasa, adat istiadat, dan keyakinan. Meskipun secara umum kebudayaan Karawang
lebih didominasi oleh Sunda, tetapi kebudayaan seperti Jawa, Cina dan Melayu
juga berkembang cukup baik di Karawang. Latar belakang percampuran berbagai
kebudayaan yang berbeda seperti itu pada akhirnya menjadikan Masyarakat
Karawang sebagai Masyarakat Egaliter, Demokratis dan Toleran. Semua jenis
kebudayaan dan seni berkembang tanpa ada gejolak, baik yang berasal dari Sunda,
Jawa, Cina ataupun Melayu. Seni Barongsai dapat berpadu harmonis dengan Seni
Sisingaan. Ritual Sunda Kuno seperti babarit dan Hajat Bumi dilaksanakan dalam
balutan ke-Islaman yang kental.
Kabupaten Karawang memiliki banyak keragaman
budaya tradisional dan ritus adat yang berkaitan erat dengan latar belakang
budayanya sebagai Masyarakat Agraris. Budaya penghormatan kepada Sri Pohaci
banyak mempengaruhi prosesi ritual sebagian masyarakat Karawang, dan menjadi
bagian tak terpisahkan bagi kehidupan sehari
– hari sebagian orang. Dengan kondisi alam Karawang yang subur dan banyak
dipergunakan menjadi pertanian, maka budaya agraris dengan pengaruh keyakinan
Sunda Kuno berkembang luas di berbagai pelosok Kabupaten Karawang.
OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN
·
MANUSKRIP
Manuskrip yang terdapat di Kabupaten
Karawang diantaranya adalah Damarwulan, Gempol Kolot, Kitab Kuno Jurumi’ah,
Wawancara Kiansantang, Naskah Syech Abidin Ciranggon, Naskah Surat Al-Zaljala,
Babad Karawang, Jajaluk Sunda, dan Manggung Jaya
GEMPOL KOLOT |
·
TRADISI LISAN
Tradisi lisan yang terdapat di
Kabupaten Karawang diantaranya adalah Mitos Larangan Makan Kepala Ayam, Aya
Gempa, Mantra, Minta Turun Hujan dan lain sebagainya.
·
ADAT ISTIADAT
Adat Istiadat yang terdapat di
Kabupaten Karawang diantaranya meliputi adat pernikahan, adat syukuran, adat
kematian, kehamilan, adat pertanian, dan melahirkan. Adat isitiadat tersebut
diantaranya adalah Babaritan, Ngetrukeun Kanjut Kundang, Guyuban, Hajat
BUmi, Ngarak Panganten, Maca She, Ciakciu, dan lain sebagainya.
Babaritan |
·
RITUS
Ritus yang dilaksanakan di Kabupaten
Karawang diantaranya adalah Hajat Bumi, Ngaruat Bumi, Nadran, Upacara Adat
Nyalin, Muludan Di Maqam Keramat, Bubur Suro, Kelahiran Panglengkep, Ngaruat
Panganten dan lain sebagainya.
Adat Nyalin |
·
TEKNOLOGI
TRADISIONAL
Teknologi tradisional yang ada di
Kabupaten Karawang diantaranya adalah Pembuatan Golok Lubuk, Pembuatan Dandang,
Pembuatan Gendang, Pembuatan Gerabah, Pembuatan Perahu Wuluku dan lain
sebgainya.
Pembuatan Perahu Wuluku |
·
SENI
Kesenian yang ada di Kabupaten
Karawang diantaranya meliputi seni tari, seni teater, seni sastra, seni musik,
seni film, seni rupa dan seni media.
Seni tari |
·
BAHASA
Di Kabupaten Karawang terdapat 5
objek bahasa yang digunakan oleh masyarakat. Namun yang lebih mendominasi
adalah bahasa Sunda Karawangan dan Bahasa Jawa Pesisir.
·
PERMAINAN RAKYAT
Permainan rakyat di Kabupaten Karawang diantaranya adalah Rarajaan, Permainan Anak Ucing Cai, Cicina-an, Mainan Panggal, Loncat Tinggi, Congklak, Pletokan, Dampu, Gatrik dan Beklen.
·
OLAHRAGA TRADISONAL
Olahraga tradisional di Kabupaten Karawang diantaranya adalah Pencak Silat dan Olah Kanuragan.
·
CAGAR BUDAYA
Cagar Budaya yang terdapat di Kabupaten Karawang diantaranya adalah Bendungan Walahar, Rumah Bersejarah Rengasdengklok, Masjid Agung Karawang, SDN Bungin I (SD Kedaung), Candi Jiwa, Monumen Rawa Gede, Tugu Kebulatan Tekad, Maqom Ki Bagus Rangin, Makam Syeikh Zakaria, dan Makam Raden Anom Wirasuta.